“Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, “Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.”

-Lukas 14:21

Pikirkan seseorang yang Anda tidak sukai seseorang yang biasanya Anda hindari karena keberadaannya membangkitkan perasaan-perasaan negatif dalam diri Anda. Bayangkan diri Anda ada di hadapan orang itu sekarang dan perhatikan perasaan-perasaan negatif itu muncul…. Anda, bisa jadi, sedang ada di hadapan seseorang yang miskin, cacat, buta, atau lumpuh. Nah, pahami bahwa apabila Anda mengundang orang itu, pengemis dari jalan-jalan dan lorong-lorong itu, kedalam rumah Anda yaitu ke hadapan Anda dia akan memberi Anda bingkisan yang tidak bisa diberikan semua teman Anda yang menawan serta menyenangkan, sekaya apa pun mereka. Dia akan ungkapkan siapa diri Anda kepada Anda dan ungkapkan sifat-sifat manusiawi kepada Anda. Pengungkapan itu sama berharganya dengan yang ada dalam Kitab Injil, karena apa gunanya bagi Anda apabila Anda mengetahui semua isi Kitab Injil, tapi Anda tidak mengetahui diri Anda sendiri sehingga Anda menjalani kehidupan sebuah robot? Pengungkapan yang dibawa pengemis itu akan memperlapang hati Anda sehingga di dalamnya ada tempat untuk semua makhluk hidup. Apakah ada bingkisan yang lebih indah dibanding itu?

Sekarang lihat diri Anda sendiri bereaksi negatif dan tanyakan hal ini: “Apakah aku mengendalikan keadaan ini ataukah keadaan ini yang mengendalikan aku?” Itulah pengungkapan yang pertama. Yang diikuti pengungkapan kedua: Cara untuk mengendalikan keadaan ini adalah dengan mengendalikan diri sendiri. Bagaimana caranya? Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengetahui bahwa ada orang-orang di dunia ini yang apabila berada dalam posisi Anda, takkan terpengaruh secara negatif oleh orang itu. Mereka akan memegang kendali atas keadaan itu, tidak terpengaruh olehnya seperti Anda. Oleh karena itu, semua perasaan negatif Anda tidak disebabkan oleh orang itu seperti dugaan keliru Anda melainkan oleh pemrograman Anda. Itulah pengungkapan ketiga dan terakhir. Lihat apa yang terjadi ketika Anda benar-benar memahaminya.

Setelah mendapat pengungkapan tentang diri Anda sendiri itu, dengarkan pengungkapan tentang sifat manusiawi ini. Perilaku itu, sikap orang lain yang membuat Anda bereaksi negatif itu sadarkah Anda bahwa orang itu tidak bertanggung jawab atasnya? Anda hanya bisa mempertahankan perasaan negatif itu ketika Anda keliru mengira dia bebas dan sadar dan oleh karenanya bertanggung jawab. Namun, siapa yang pernah berbuat jahat dalam keadaan sadar? Kemampuan melakukan kejahatan atau menjadi jahat bukanlah kebebasan. Hal itu merupakan penyakit karena menyiratkan tidak adanya kesadaran dan kepekaan. Orang yang benar-benar bebas tidak berbuat dosa seperti halnya Tuhan tidak bisa berbuat dosa. Orang miskin di depan Anda ini cacat, buta, lumpuh, bukan keras kepala dan jahat seperti dugaan bodoh Anda. Pahami kebenaran itu; tatap dalam-dalam dan lama; serta Anda akan melihat emosi-emosi negatif Anda berubah menjadi kelembutan dan bela rasa. Tiba-tiba, Anda punya tempat dalam hati Anda untuk seseorang yang dibuang ke jalan-jalan dan lorong-lorong oleh orang lain serta Anda.

Sekarang Anda akan menyadari bahwa pengemis itu datang ke rumah Anda dengan membawa sedekah untuk Anda-hati Anda diperlapang dengan bela rasa dan jiwa Anda dibebaskan. Ketika sebelumnya Anda dikendalikan (orang-orang itu punya kekuatan untuk menciptakan emosi-emosi negatif dalam diri Anda dan Anda mati-matian menghindari mereka), sekarang Anda punya karunia kebebasan untuk tidak menghindari siapa pun, untuk pergi ke mana pun. Ketika menyadari hal itu, Anda akan berterima kasih kepada pengemis yang merupakan dermawan Anda itu. Dan ada satu lagi perasaan baru yang aneh: Anda bahkan berhasrat orang-orang cacat, buta, dan lumpuh pemicu pertumbuhan itu-seperti halnya orang yang telah belajar berenang mencari air. Kalau biasanya saat bersama mereka Anda merasakan tekanan dan kekejaman perasaan-perasaan negatif, kini Anda bahkan merasakan bela rasa yang semakin dalam serta kebebasan seluas angkasa. Dan Anda nyaris tak bisa mengenali diri sendiri ketika pergi ke luar ke jalan-jalan dan lorong-lorong kota, mematuhi perintah sang Guru, untuk membawa orang-orang miskin, ca- cat, buta, serta lumpuh.